Friday, May 3, 2013

Banjir Spam di Dunia Maya

Posted on 6:17 PM by Unknown

Jasa Seo Murah - Declan McCullagh, Kepala Koresponden Politik CNET, menggambarkan serangan itu seperti jalan raya yang dirancang hanya untuk 100 kendaraan. Tiba-tiba, kata dia, jalan itu dibanjiri 1.000 mobil. Bisa dibayangkan kemacetan lalu lintas mengular dan tiap mobil saling serobot jalan tersebut. Taktik DDoS memang membanjiri target serangan dengan lalu lintas besar sebagai upaya untuk membuatnya jadi tidak terjangkau.

Rabu, 27 Maret lalu, situs Spamhaus menjadi korban serangan DDoS atau penolakan layanan terdistribusi. Spamhaus merupakan kelompok nirlaba berbasis di London dan Jenewa yang membantu menghapus pesan-pesan spam atau pesan tidak diminta yang sering membanjiri penyedia layanan surat elektronik di dunia. Untuk menangkal serangan, Spamhaus meminta bantuan CloudFlare, perusahaan jasa pengaman di dunia maya.
Peristiwa tersebut membuat heboh. Sejumlah media teknologi informasi menulis bahwa Internet dunia melambat. Ada juga yang memaparkan bahwa jaringan dunia maya bakal pecah atau member judul "serangan cyber terbesar di dunia."
Memang, serangan e-mail spam yang tercatat selama ini volumenya sekitar 100 miliar bit per detik. Pekan lalu, situs Spamhaus yang berbasis di Geneva dibanjiri e-mail spam 300 miliar bit atau 300 gigabit per detik. "Berdasarkan skala serangan yang dilaporkan itu, kami menegaskan bahwa hal ini adalah salah satu operasi DDoS terbesar yang pernah ada," demikian pernyataan tertulis juru bicara perusahaan sekuriti daring Kaspersky Lab.
Patrick Gilmore, Chief Architect Akamai Teknologies, perusahaan penyedia konten digital, mengakui, serangan DDoS terhadap Spamhaus adalah yang terbesar dalam sejarah Internet.
Akibat serangan tersebut, dikabarkan kecepatan Internet dunia, terutama di benua Eropa, terus melambat. Ada yang khawatir, jika serangan berlanjut dan makin kuat, para pengguna bisa saja tidak dapat mengakses layanan dasar Internet, seperti e-mail dan layanan perbankan online.
Steve Linford, kepala eksekutif Spamhaus, mengakui skala serangan kali ini belum pernah terjadi sebelumnya. "Kita dalam serangan cyber selama lebih dari seminggu," katanya. Namun dia optimistis bahwa para penyerang tidak bisa meruntuhkan situsnya. Teknisi kami, menurut dia, melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk menangkal serangan.
Linford mengatakan pasukan polisi Internet dari lima negara kini tengah menyelidiki serangan cyber ini. Menurut dia, kekuatan serangan cukup kuat untuk menghentikan infrastruktur Internet pemerintah. "Jika ditujukan ke Downing Street (kantor pemerintahan Inggris), mereka akan dengan cepat mati," ucapnya. "Sepenuhnya tempat itu bakal tidak tersedia sambungan Internet."
Mengapa Spamhaus diserang? Spamhaus merupakan perusahaan pembuat daftar hitam yang digunakan oleh penyedia layanan Internet sebagai acuan pemblokiran situs-situs web berbahaya.
Kelompok ini secara langsung ataupun tidak langsung bertanggung jawab menyaring sampai 80 persen pesan spam setiap hari.
Serangan ini diduga dimulai saat Spamhaus menambahkan sebuah perusahaan asal Belanda, Cyberbunker, ke daftar hitam (blacklist) miliknya. Spamhaus memblokir dengan alasan Cyberbunker, bekerja sama dengan "geng kriminal" dari Eropa Timur dan Rusia sebagai pihak di belakang serangan cyber.
Cyberbunker merupakan sebuah layanan penyimpanan data yang mengizinkan penggunanya untuk menyimpan semua data, kecuali pornografi anak dan hal-hal yang berkaitan dengan teroris. Cyberbunker sebenarnya tidak secara langsung dituduh bertanggung jawab atas serangan ini. Namun seorang yang mengaku sebagai juru bicara Cyberbunker, Sven Olaf Kamphuis, memberikan sebuah pernyataan yang membuat perusahaan tersebut menjadi tertuduh.
Kepada BBC, Kamphuis menyatakan Spamhaus tidak seharusnya dapat menentukan "apa yang boleh dan tidak di Internet". Dia mengatakan bahwa Spamhaus menyalahgunakan posisinya, dan semestinya tidak diizinkan memutuskan "apa yang boleh dan tidak boleh di Internet".
Paul Vlissidis, direktur teknis grup pada perusahaan keamanan Internet NCC, mengatakan volume lalu lintas dalam serangan tersebut memiliki dampak memukul sistem di Internet lainnya karena banyak komputer, yang terlibat dalam serangan tersebut, kesulitan melawan serangan-serangan ini.
Menurut Paul, jika Anda memiliki beberapa komputer yang mengirim sejumlah besar dari lalu lintas tersebut, Anda dapat menyaringnya dengan mudah. "Tapi jika ada ribuan yang terlibat, jauh lebih sulit menanganinya," tuturnya.
Namun, menurut Thinkbroadband, sebuah laman informasi independen di Inggris yang mengizinkan pengguna menguji kecepatan pita lebar (broadband), hanya ada sedikit bukti dalam perlambatan layanan. Beberapa layanan atau situs, ujarnya, mungkin lebih lambat daripada biasanya, tapi tak ada bukti bahwa para pengguna broadband di Inggris mengalami kelambatan.UWD | BBC | SPAMHAUS | REUTERS | CNET 



No Response to "Banjir Spam di Dunia Maya"

Leave A Reply