Tuesday, June 18, 2013
Cina Suntik Antam US$ 1,6 Miliar
Jakarta - "Cina terutama berminat mengembangkan bisnis migas di Indonesia
timur," kata Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat setelah
mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menemui delegasi Secretary
of the Communist Party of China, Guangxi Committee, di Istana Negara
kemarin.
Menurut Hidayat, pengusaha Cina akan mengkhususkan investasi
sektor ini pada program hilirisasi mineral dan bahan tambang. Sektor ini
diyakni akan berdampak sangat besar bagi kerja sama bilateral antara
Indonesia dan Cina.
Bentuk kerja sama kedua negara adalah pembangunan kawasan
industri di Indonesia timur yang merupakan area sumber mineral. Lokasi
kerja sama pembangunan kawasan industri ini berada di Kalimantan,
Sulawesi, dan Maluku. Sebenarnya Indonesia telah menawarkan Papua, tapi
Cina belum menyatakan minatnya di sana.
Setelah area industri disepakati, pemerintah Cina segera
mengundang investornya untuk mendirikan smelter di lokasi tersebut.
"Lahan nanti disediakan pemda, tapi kita kuasai secara bisnis. Tugas
saya menjaga agar lokalnya berperan, nanti ekspor sudah berupa bahan
jadi," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, kerja sama kawasan industri itu bakal
menguntungkan Indonesia karena akan meningkatkan pengembangan industri
smelter. Kebutuhan Cina untuk mengeksplorasi sumber daya mineral dari
Indonesia akan menguntungkan hilirisasi di bidang mineral. "Jadi ini
hilirisasi bidang mineral. Ini poin penting untuk UU Minerba. Mereka
akan mendirikan smelter, sehingga nilai lebihnya ada di Indonesia."
Menurut Direktur Pengkajian Energi Universitas Indonesia, Iwa
Garniwa, jika merujuk pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, kesempatan untuk mengeksplorasi mineral dan bahan tambang di
Indonesia masih terbuka lebar. "Masih menjanjikan buat para pemodal
asing," kata dia saat dihubungi.
Di sisi lain, kemampuan perusahaan dalam negeri untuk mengelola
sektor tersebut juga masih dipertanyakan. "Faktor lain adalah
permodalan. Bila asing masuk, pasti mereka membawa modal besar," kata
Iwa.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
menyatakan bahwa Cina berminat berinvestasi di sektor infrastruktur dan
manufaktur. "Mereka bilang sektor ini sangat potensial," ujar dia di
Hotel Grand Hyatt, Jakarta, kemarin. ANANDA TERESIA | AMRI MAHBUB | LINDA TRIANITA | RAHMA TW
No Response to "Cina Suntik Antam US$ 1,6 Miliar"
Leave A Reply