Thursday, June 13, 2013
Target Defisit Diturunkan
"Ini memberikan gambaran kepada pasar dan masyarakat kondisi makro
bisa dikendalikan," kata Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri di
Kompleks Parlemen Senayan, kemarin.
Kesepakatan itu diambil dalam rapat pembahasan postur anggaran
sementara, yang diikuti oleh Badan Anggaran dan Menteri Keuangan,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Gubernur Bank Indonesia.
Menurut Chatib, keputusan ini merupakan sinyal yang diberikan
oleh pemerintah dan DPR guna menjaga kondisi ekonomi makro secara
hati-hati. "Jika angka defisitnya 2,48 persen ditambah defisit daerah
0,5 persen, mendekati 3 persen dan melanggar undang-undang. Kalau 2,38
persen, kekhawatiran defisit lebih dari 3 persen tidak akan terjadi,"
ujarnya.
Selain itu, Chatib menegaskan bahwa pemerintah akan menaikkan
harga BBM setelah rapat paripurna anggaran perubahan digelar. "Tapi
untuk tanggalnya diputuskan oleh Bapak Presiden (Susilo Bambang
Yudhoyono). Yang jelas, setelah Paripurna, akan kami jalankan," katanya.
Disepakatinya postur anggaran dan kepastian kenaikan harga BBM, menurut
dia, akan berdampak positif pada pasar modal dan pasar surat utang.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan,
Askolani, menambahkan, tahun ini pemerintah berencana menurunkan subsidi
BBM dari Rp 209 triliun menjadi Rp 199 triliun. Angka itu setara dengan
48 juta kiloliter.
Anggota Badan Anggaran dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie O.F.
Palit, menyatakan, meskipun kenaikan harga BBM adalah domain pemerintah,
alasannya harus jelas. Menurut dia, dalam pembahasan RAPBNP diketahui
kemampuan negara dalam mengalokasikan belanja sosial, subsidi, dan
lain-lainnya. "Jika masih mampu belanja subsidi, kenapa tidak?" ucapnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA | MUHAMMAD MUHYIDDIN
No Response to "Target Defisit Diturunkan"
Leave A Reply